Inibaru.id – Stela bertemu pasangannya, Adrian ke Australia, Kawan-kawan pergi S2, Namun tujuanku belum tiba. Saya merasa lirik ini mengajak pendengar Baskara Putra atau Hindia untuk menerima berbagai fakta yang kadang sesakkan dada.
Nggak bisa dimungkiri, pencapaian orang lain terkadang menjadi tekanan bagi diri sendiri. Padahal, nggak masalah jika resolusi tahun lalu kembali menjadi resolusi tahun ini.
Membuat resolusi adalah langkah awal menciptakan masa depan. Meskipun bagi mereka yang sedang dalam fase Quarter-Life Crisis masa depan terlihat sebagai sesuatu yang absurd.
Fyi, Quarter-Life Crisis adalah suatu periode saat seseorang berusia 20-35 tahun mengalami insecurity, keraguan akan diri sendiri, kecemasan, kehilangan motivasi, dan kebingungan sehubungan dengan masa depannya.
Kuatkanlah dirimu, atas pertanyaan yang memburu, tentang masa depan, pernikahan, pendidikan, pekerjaan, keimanan.
Melewati fase Quarter-Life Crisis akan membuat kepala menjadi super berisik oleh kegelisahan tentang masa depan. Tuntutan dari luar yang nggak sinkron dengan mimpi diri sendiri, desakan keadaan dan kebutuhan yang terus meningkat, perjalanan menemukan diri sendiri, bahkan situasi keuangan yang dirasa kurang adalah sedikit banyak hal yang dipikirkan.
Tapi, dengan menuliskan resolusi, anak muda bisa lebih kuat memegang mimpi-mimpinya yang bahkan hanya setinggi kuku kaki. Ini karena resolusi nggak melulu tentang hal yang ndakik-ndakik.
Sadar atau nggak, meskipun secara tekstual nggak menuliskan itu sebagai sebuah resolusi, setiap orang, terutama anak muda, pasti memiliki tujuan atau rencana dalam hidupnya. Hanya saja, terkadang mereka nggak tahu cara untuk mencapainya.
Maka dari itu beberapa dari mereka menerapkan prinsip let it flow atau keep swimming ala Dori. Pun pada akhirnya mimpi itu akan sampai pada waktu yang tepat atau diganti dengan kejutan dari Tuhan. Seperti yang dapat saya tafsirkan dari lirik Hidup bukan saling mendahului, Bermimpilah sendiri-sendiri, bahwa mimpi setiap orang punya langit dan waktunya sendiri-sendiri.
Berbeda dengan kaum santuy, resolusi adalah hal yang harus dicapai bagi sebagian orang.
Meskipun terkadang resolusi tahun ini akan menjadi resolusi tahun depan, “Yang penting punya niat dulu di awal,” kata Istiqbalul Fitria, mahasiswi asal Semarang yang mengorbankan mimpinya menerbitkan buku demi skripsinya.
Sebab, prioritas lain akan tiba-tiba datang mengejutkan dan harus siap dengan segala kemungkinan.
“Aku tahu aku jalan dengan pelan, tapi aku nggak pernah sedikit pun berjalan mundur,” lanjutnya.
Barangkali ini yang juga ingin disampaikan oleh Baskara melalui lirik Katakan pada dirimu, besok mungkin kita sampai.
Membuat resolusi adalah hal baik yang harus disertai dengan optimisme. Meskipun nggak ada salahnya berpasrah diri dengan tetap berusaha yang terbaik untuk pelan-pelan mewujudkannya.
Semangat saat menciptakan resolusi harus dijaga terus hingga target berhasil dicapai. Namun, jangan sampai berekspektasi terlalu tinggi ya, Millens! Justru kamu harus mempersiapkan diri jika kegagalanlah yang datang menghampiri.
Tak ada yang tahu kapan kau mencapai tuju
Tak ada yang tahu kapan selesainya peraduanmu
Dan percayalah bukan urusanmu untuk menjawab itu
Bersender pada waktu
Bermimpilah, beresolusilah, dan serahkan seluruhnya pada sang pemilik waktu. Selamat tahun baru, Millens! (Dyana Ulfach/E03)