Sudah Siap Uji Coba, Jateng akan Lakukan Sekolah Tatap Muka Mulai 5 April

Inibaru.id - Setelah hampir setahun lebih melaksanakan sekolah secara daring karena pandemi, Jawa Tengah akhirnya akan dilakukan Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Rencananya, sekolah tatap muka ini akan dimulai pada 5 April 2021.

Menurut keterangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, uji coba akan dilakukan pada 35 SMP, 35 SMA, dan 35 MA di Jawa Tengah. PTM di tingkat SD, TK, dan PAUD belum bisa dilaksanakan karena belum mendapatkan rekomendasi dari sejumlah ahli, termasuk dari Ikatan Dokter Indonesia.

"Kita sudah siap semuanya dan dimulai 5-16 April sebagai uji coba tahap pertama atau rintisan," kata Ganjar ditemui di rumah dinasnya, Senin (22/3/2021).

Nantinya, PTM akan dilaksanakan secara ketat. Sekolah dan orang tua harus saling bersinergi agar protokol kesehatan dari sekolah sampai pulang ke rumah bisa dilaksanakan dengan baik.

Bangku-bangku kosong ini akan terisi lagi. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Usai uji coba PTM digelar, nantinya akan ada evaluasi pada 19-23 April. Setelah itu, akan diadakan uji coba tahap kedua pada 26 April sampai 7 Mei dengan penambahan sekolah dan siswa.

"Sementara tanggal 12 Juli sampai September akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru," jelasnya.

Penentuan daerah sasaran uji coba PTM ini udah mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis. Dinas Kesehatan dan Satgas pun tetap akan melakukan pemantauan dan pendampingan program selama uji coba.

"Selain itu, semua guru yang melaksanakan PTM saya minta divaksin semuanya agar mereka aman. Saya sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya," pungkasnya.

Jika Ada Siswa yang Positif Covid-19, Sekolah akan Ditutup

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Hari Wuljanto bilang kalau setiap sekolah yang akan menggelar PTM wajib mematuhi pedoman pembinaan pengawasan satuan pendidikan yang dikeluarkan Kemenkes. Nantinya, pihaknya akan menggandeng instansi terkait dalam hal pengawasan.

"Kami sudah menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektoral, termasuk Kabupaten/Kota dan Kemenag terkait hal ini. Mereka sudah mengusulkan nama-nama sekolah yang akan melakukan PTM," katanya.

Ilustrasi: Sekolah dan guru diharapkan partisipasinya untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)<br>

Jika ada satu daerah yang mengusulkan lebih dari satu jenjang pendidikan, menurutnya itu nggak masalah. Penentuannya akan diserahkan kepada Bupati/Wali kota dengan pengawasan ketat dan pendampingan Pemprov. Hari juga menegaskan jika ada satu anak dari sebuah sekolah yang positif Covid-19, maka sekolah tersebut langsung akan ditutup.

"Sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya dan jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka. Jadi fleksibel," ucapnya.