inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Virus Corona Varian EEK Sudah Masuk Indonesia, Bagaimana Kemenkes Melacaknya?
Selasa, 6 Apr 2021 12:18
Penulis:
Inibaru Indonesia
Inibaru Indonesia
Bagikan:
Ilustrasi: Varian Corona EEK atau E484K sudah masuk ke Indonesia. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Ilustrasi: Varian Corona EEK atau E484K sudah masuk ke Indonesia. (Inibaru.id/ Triawanda Tirta Aditya)

Virus Corona Varian EEK alias mutasi Covid-19 E484K dipastikan sudah sampai di Indonesia. Virus ini jauh lebih cepat menular. Bagaimana Kemenkes melacaknya? Bagaimana pula cara mencegah penularannya?

Inibaru.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, satu kasus varian Corona EEK telah ditemukan di Indonesia. Varian yang juga disebut sebagai E484K ini kali pertama muncul di Jepang.

Berdasarkan keterangan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, pihaknya sejauh ini tengah melakukan penelusuran baik itu berupa lokasi penemuan atau status konfirmasi dari kasus ini.

Terkait pengendalian penularan varian dari mutasi Covid-19 ini, Kemenkes masih mengandalkan cara yang selama ini diberlakukan.

“Vaksin dan protokol kesehatan merupakan cara yang masih sangat efektif untuk mengendalikan penularan,” terang Siti pada Senin (5/4/2021).

Sebelum Kemenkes mengungkapnya, LBM Eijkman ternyata sudah lebih dulu memastikan kasus varian EEK pertama di Tanah Air. Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyebut kasus ini terkuak dari laporan GISAID, lembaga pemantau dan pelapor hasil pemeriksaan genome sequencing.

“Sebelum ini, kasus virus Corona varian EEK ditemukan di Inggris dan Brasil. Belakangan muncul di Jepang ada 10 kasus. Di Indonesia baru satu (kasus) mutasi EEK itu,” Ucap Amin.

Lebih Cepat Menular

Ilustrasi: Protokol kesehatan yang ketat dan 3M masih jadi andalan pencegahan Covid-19. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)
Ilustrasi: Protokol kesehatan yang ketat dan 3M masih jadi andalan pencegahan Covid-19. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Virus corona EEK ini adalah varian dari virus B117. Mutasi ini terjadi pada protein spike atau sama seperti yang ditemukan di Afrika Selatan serta Brasil. Masalahnya, varian ini jauh lebih cepat menular ke orang lain.

Nah, soal seperti apa pencegahan penularan dari varian baru ini, Amin setuju dengan pendapat Siti Nadia Tarmizi. Meski begitu, dia menekankan protokol kesehatan yang jauh lebih ketat. Selain itu, penanganan pandemi harus benar-benar diterapkan dengan serius di seluruh daerah Tanah Air, nggak dilakukan di lokasi penemuan mutasi varian Covid-19 saja.

Dia juga meminta masyarakat nggak lengah dan terus menerapkan protokol kesehatan 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan. Sejauh ini, tiga hal tersebut masih cukup ampuh mencegah penularan Covid-19.

Ingat Millens, sudah banyak mutasi dari Covid-19, termasuk varian EEK. Mengingat virus ini berbahaya dan belum ada obatnya, kamu harus pandai-pandai menjaga diri agar nggak terpapar, ya? (Cnn/IB09/E03)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved