Inibaru.id - Jika melihat anak kecil bermain tentu setiap orang dewasa ingin kembali ke sana. Dunia yang masih lapang, penuh keceriaan dan permainan merupakan iming-iming tersendiri karena kehidupan orang dewasa yang padat akan rutinitas dan tanggung jawab tentu bikin kepala terasa sumpek.
Seberapa pengin kita mencoba untuk kembali rasanya nggak bakal mungkin (kecuali kalau punya mesin waktu), yang bisa dilakukan mungkin hanya mengenang. Maka di hari anak nasional ini coba yuk ingat-ingat kembali betapa indahnya masa kecilmu itu.
Bermain Layang-layang
Sebelum ada gawai beserta remeh-temeh aplikasinya, bermain di lapangan terbuka adalah wahana istimewa bagi anak-anak. Salah satu yang dimainkan adalah layang-layang.
Layang-layang dan benangnya adalah perkakas khusus yang harus dimiliki. Tanpa kedua alat itu permainan nggak bisa berjalan. Bahkan bagi yang sudah piawai, sampai membeli benang layangan yang berharga mahal.
Benang layangan tadi nggak lain adalah untuk adu layangan. Yap, pertarungan yang barangkali lebih prestise daripada mabar Mobile Legend di masa kiwari. Eh, bener nggak sih?
Puncak dari bermain layangan adalah ketika mengejar layangan putus. Dapat layangan hasil kejar-kejaran itu rasanya berbeda. Ada kebanggaan di situ meskipun sebetulnya, beli lagi kan bisa ya?
Bermain di Sungai
Ini adalah waterboom yang sesungguhnya. Mandi di sungai bukanlah sekadar bermain. Tapi juga kebahagian yang hakiki karena serasa bebas memiliki alam seutuhnya. Perkara sungai yang kotor atau kalau ada ‘sesuatu yang melintas’ itu adalah masalah terakhir. Yang penting bahagia dan segar.
Tapi kalau pulang-pulang dimarahi orang tua, nah itu baru masalah besar.
Bermain Rumah-rumahan atau Pasaran
Naluri kita dalam membina rumah tangga di kala dewasa mungkin sudah terbina sejak kecil. Bagaimana nggak, bermain rumah-rumahan atau pura-pura membentuk keluarga juga termasuk permainan masa kecil yang nggak pernah dilewatkan.
Biasanya permainan ini akan seru bagi si anak cewek dan membosankan bagi anak cowok. Tapi ya ikut saja deh.
Nonton Televisi Minggu Pagi
Momen ini kemungkinan besar paling membekas. Sebab sebelum ada gawai dan maraknya internet, sumber hiburan adalah televisi. Acara kartun Minggu pagi adalah yang paling ditunggu-tunggu. Bahkan akan timbul kekecewaan yang besar kalau kamu ketinggalan salah satu episodenya.
Tapi untuk masalah ini cukup bisa terobati karena kartun-kartun masa kecil sudah terdokumentasi di berbagai platform. Bahkan ada yang belum tamat. Tahu kan kartun itu apa?
Hujan-hujanan
Setipe dengan bermain di sungai, hujan-hujanan mendekatkan anak-anak ke alam. Sensasi diterpa air hujan akan menimbulkan satu kebahagiaan. Terlebih jika hujan-hujanannya dengan teman-teman.
Kalau hal ini sekarang pun sebetulnya masih bisa dilakukan. Tapi setelah itu punggung penuh "tato" kerokan. Hmm, menua adalah derita ya, Millens. Btw, mana kenangan yang paling membekas? (Audrian F/E05)