inibaru indonesia logo
Beranda
Adventurial
Menara Baskoro Klaten: Dulu Dipakai Raja Mencari Petunjuk
Kamis, 11 Apr 2024 11:00
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Menara Baskoro Klaten. (Indozone/Eko Haryanto)

Menara Baskoro Klaten. (Indozone/Eko Haryanto)

Siapa sangka, Menara Baskoro Klaten yang ada di Kelurahan Soropaten, Karanganom, dulunya adalah tempat raja mencari petunjuk. Seperti apa ya kisahnya?

Inibaru.id – Salah satu tempat wisata yang cukup menarik di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah Menara Baskoro. Lokasinya ada di Dusun Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, kurang lebih 10 kilometer ke arah timur laut dari Alun-alun Klaten.

Menara ini memiliki tinggi 11 meter dengan betuk silinder yang mengecil dari dasar sampai ke bagian atas, mirip-mirip tumpeng gitu. Yang unik, ada anak tangga yang dibangun melingkar di luar dinding menara. Bentuknya pun jadi mirip seperti rumah keong yang diposisikan berdiri.

Kalau menurut cerita salah satu tokoh dari Dusun Pandanan Sri Nugroho, menara ini dibangun saat Kesunanan Surakarta dipimpin oleh Sri Susuhuna Pakubuwono X (1893-1939). Dia adalah pemimpin ke sembilan dari Kesunanan Surakarta, Millens.

Ceritanya, Pakubowono X dikenalkan dengan tokoh masyarakat bernama Ki Karsorejo. Nah, jika sang raja mendatangi Ki Karsorejo, biasanya menyempatkan diri untuk melakukan salat istikharah, salat sunnah yang bertujuan untuk meminta petunjuk Yang Maha Kuasa.

“Nah, tempat yang biasa dipakai Pakubuwono X salat istikharah itu kemudian dibangun jadi menara ini,” ujar Sri Nugroho sebagaimana dilansir dari Solopos, Jumat (26/3/2021).

Menara Baskoro dulu dipakai sebagai tempat salat Pakubuwana X. (Indozone/Eko Haryanto)
Menara Baskoro dulu dipakai sebagai tempat salat Pakubuwana X. (Indozone/Eko Haryanto)

Sayangnya, nggak ada kejelasan tentang kapan tanggal pasti menara tersebut didirikan. Yang pasti saat kekuasaan Belanda terlihat semakin dalam di wilayah Kesunanan Surakarta, warga memilih untuk merobohkannya.

“Warga takut bangunan tersebut diketahui orang Belanda dan membuat kampung tersebut kemudian diserang. Akhirnya dirobohkan,” lanjut Sri Nugroho.

Yang pasti, pada 1965, sisa bangunan Menara Baskoro tinggal pondasinya saja. Kondisinya sempat terbengkalai hingga pada 2017. Warga setempat secara swadaya membangun kembali menara tersebut selama 3 tahun. Pada Kamis (12/3/2020) malam, bangunan ini diresmikan oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani.

“Biaya renovasi Menara Baskoro mencapai Rp300 juta. Rp200 juta dari swadaya masyarakat, sisanya dari APBD,” ungkap Nugroho sebagaimana dilansir dari Jatengprov, Jumat (13/3/2020).

O ya, terkait dengan tangga yang ada bagian luar sampai ke puncak menara, jika dilihat dari kejauhan, tampak seperti lima baris. Hal ini menjadi simbol lima rukun Islam dan juga lima sila dari Pancasila. Sesuai banget dengan tujuan dari pembangunan menara pada zaman dahulu, yaitu sebagai tempat salat.

Menarik sekali filosofi menara Baskara ini. Kamu tertarik berkunjung ke sana untuk melihatnya secara langsung, Millens? (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved