Inibaru.id – Jumlah pasien Covid-19 di Kota Semarang semakin meningkat. Hal ini membuat ruang isolasi RSUP dr Kariadi yang ada di kota tersebut penuh. Gara-gara hal ini, pasien non-Covid terpaksa harus dirawat di tenda yang ada di parkiran rumah sakit tersebut.
Kalau menurut keterangan Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP dr Kariadi dr Agoes Oerip Poerwoko, tenda darurat terpaksa didirikan karena lonjakan pasien Covid-19 yang cukup drastis. Sebagai informasi, pada Mei 2021 lalu, jumlah pasiennya hanya 44 orang. Namun, memasuki Juni 2021, jumlah pasiennya naik jadi 161 orang.
Baca Juga:
Internet 'Tenaga Surya' Desa Kadirejo; Unlimited, Stabil, dan Bebas Gangguan Pemadaman ListrikKenaikan jumlah pasien Covid-19 ini memang sangat terasa dalam beberapa minggu terakhir. Dr Agoes menyebut dalam sebulan terakhir, pihak rumah sakit lebih sering melakukan tes swab dan tracing terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif.
Normalnya, kapasitas IGD RS dr Kariadi hanya mampu menangani 30 pasien. Hanya, kini setiap harinya pihak rumah sakit harus menangani setidaknya 80 pasien. Setiap hari, bahkan ada 30 orang yang datang untuk menjalani rawat inap atau rawat jalan. Pemeriksaan laboratorium juga jadi lebih sibuk dari biasanya.
Mendapatkan Rujukan Pasien dari Kudus
Nggak hanya peningkatan pasien dari dalam Kota Semarang, RS dr Kariadi juga mendapatkan limpahan pasien Covid-19 dari Kudus. Setidaknya, sudah ada 41 pasien yang berasal dari Kota Kretek. Hal ini membuat tempat isolasi di RS dr Kariadi dipenuhi 161 pasien. Padahal, kapasitas maksimalnya hanyalah 187 orang.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memutuskan untuk menambah setidaknya empat tempat isolasi baru bagi pasien Covid-19. Kalau menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, untuk saat ini ketersediaan tempat tidur di rumah sakit mencapai angka 82 persen. Padahal, yang tersedia hanyalah 1.771 tempat tidur.
“Kalau kabar rumah sakit penuh itu iya, tetapi kalau ketersediaan tempat tidur di tempat-tempat karantina tidak,” jelas Hendi, Selasa (15/6/2021).
Meski meminta masyarakat waspada karena tingkat penularan Covid-19 sangat mengkhawatirkan, Hendi juga meminta masyarakat nggak begitu risau karena tingkat kesembuhan pasien juga cukup tinggi.
Lokasi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Semarang
Pasien Covid-19 dikarantina di Rumah Dinas Wali Kota, Asrama Haji Islamic Centre, dan sejumlah tempat lain yang dibuka kembali seperti Kantor Diklat Pemerintah Kota Semarang yang ada di kawasan Ketileng. Selain di tempat dengan kapasitas 100 tempat tidur tersebut, Asrama Mahasiswa UIN Walisongo dengan kapasitas 200 tempat tidur juga bakal dibuka. Gedung di salah satu Gereja di Marina dengan kapasitas 50 tempat tidur juga bakal disiapkan.
Mengingat kasusnya Covid-19 semakin meningkat, sebaiknya kamu waspada agar nggak ikut-ikutan tertular, ya Millens. Kembali perketat protokol kesehatan, deh. (Idn/IB09/E05)