inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Duh, Ada 5,5 Juta Kasus Anak Indonesia Jadi Korban Pornografi!
Jumat, 19 Apr 2024 18:06
Penulis:
Arie Widodo
Arie Widodo
Bagikan:
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto ungkap tingginya kasus pornografi anak di Indonesia. (Polkam.go.id)

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto ungkap tingginya kasus pornografi anak di Indonesia. (Polkam.go.id)

Nggak disangka, sudah ada lebih dari 5,5 juta kasus pornografi anak di Indonesia. Bagaimana ya kita harus mencegah hal ini?

Inibaru.id – Banyak orang menganggap mengunggah foto anak di media sosial adalah hal biasa. Padahal, kebiasaan ini memiliki sejumlah konsekuensi buruk. Salah satu dampak mengerikan yang nggak disangka adalah membuat anak jadi korban pornografi!

Hal inilah yang diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto. Berdasarkan data yang dia temui, setidaknya dalam empat tahun belakangan, sudah ada lebih dari 5,5 juta kasus anak Indonesia jadi korban pornografi! Duh, banyak banget, ya?

“Menurut informasi dari Kabareskrim dan Menteri Sosial, ada 5.566.015 temuan kasus dan konten pornografi anak di Indonesia. Sayangnya, angka ini masih belum menunjukkan fakta di lapangan karena banyak keluarga nggak mau melaporkan kasus ini karena khawatir bisa menjadi aib,” ujar Hadi Tjahjanto sebagaimana dilansir dari Tirto, Kamis (18/4/2024).

Yang lebih mengerikan, temuan kasus pornografi anak di Indonesia ini bisa ditemui di hampir semua tempat. Sebagai contoh, cukup banyak kasus ironis di mana para santri di pesantren yang jadi korban pornografi oleh orang-orang terdekat atau orang yang mereka kenal.

Saking tingginya data kasus pornografi anak di Indonesia, jumlahnya ada di peringkat kedua dari seluruh negara ASEAN (Asia Tenggara). Bahkan, menurut data National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), jumlah ini ada di peringkat keempat secara international, lo!

Salah satu penyebab tingginya kasus pornografi anak adalah banyak orang tua yang asal mengunggah foto anak di media sosial. (Shutterstock/Marcos Wordley)
Salah satu penyebab tingginya kasus pornografi anak adalah banyak orang tua yang asal mengunggah foto anak di media sosial. (Shutterstock/Marcos Wordley)

Meskipun Kementerian Komunikasi dan Informatikan sudah menghapus lebih dari 1,9 juta konten pornografi anak sejauh ini, Hadi mengakui jika hal ini masih belum cukup. Dia merasa perlu ada satuan tugas (satgas) yang berasal dari sejumlah kementerian jika memang pengin kasus pornografi anak bisa benar-benar diberantas sampai tuntas.

Lebih dari itu, masyarakat juga perlu menyadari bahayanya kasus pornografi anak di Indonesia. Caranya, sosialisasi agar nggak sembarangan mengunggah foto-foto anak di media sosial. Pasalnya, cukup banyak predator yang ternyata mengincar foto-foto anak tersebut untuk dijadikan konten fotografi.

Apalagi, belakangan ini mulai banyak teknologi AI yang bisa memanipulasi foto-foto anak tersebut menjadi konten pornografi anak. Duh, ngeri banget, ya!

“Foto anak-anak banyak yang disalahgunakan dengan AI. Bahkan, ternyata cukup banyak pelaku yang sebenarnya mengenal siapa anak-anak yang jadi korban penyalahgunaan AI untuk dijadikan konten pornografi anak tersebut,” jelas Rebecca Portnoff dari tim Data Science Thorn sebagaimana dilansir dari Washingtonpost (19/6/2023).

Ingat, menurut data Microsoft pada 2019, sebanyak 42 persen dari 12.500 remaja mengakui bahwa mereka mendapatkan masalah gara-gara orang tua membagikan sesuatu secara daring, termasuk foto-foto mereka saat anak-anak. Ditambah dengan tingginya kasus pornografi anak di Indonesia, ada baiknya memang kita harus lebih berhati-hati dalam mengunggah foto-foto anak, agar pada akhirnya mereka juga nggak ikutan menjadi korban. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved