Inibaru.id - Memerankan sosok Ratu Kalinyamat bukanlah hal mudah. Seperti yang dialami Anastasia Helmi (20), pemeran Ratu Kalinyamat ini mengaku harus bekerja keras sejak Januari untuk dapat mendalami peran yang dia mainkan pada Pesta Baratan ke 14, Sabtu (27/4/2018).
Nggak hanya latihan fisik, dia pun harus menjalankan ritual batin dengan berziarah ke makam Ratu Kalinyamat.
Latihan demi latihan menjadi menu rutin Anastasia setiap akhir pekan. Selain menari, dia juga harus berlatih nembang atau menyanyi dengan bahasa dan cengkok Jawa.
"Selain itu, saya juga harus berlatih narasi," ujarnya, Sabtu malam, seusai pentas Narasi Kalinyamat, di panggung Pesta Baratan ke 14, di Lapangan Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.
Dalam pentas yang berlangsung 1,5 jam itu, ada ratusan penari yang berkolaborasi dalam pementasan bertajuk Narasi Kalinyamat itu. Selain menari, Anastasia juga harus nembang dan menarasikan kegalauan Kalinyamat, yang dikisahkan kehilangan suami, akibat dibunuh oleh Arya Penangsang.
Winahyu Wijayanti, Ketua Yayasan Lembayung mengatakan, penunjukan pemeran sosok Kalinyamat dilakukan dengan serius. Selain harus cantik raga, calon pemerannya pun harus memiliki intelegensi tinggi.
Hal itu karena, sosok Ratu Kalinyamat dipandang sebagai seorang pemimpin berwibawa dan memiliki kekuasaan yang besar dalam armada lautnya.
"Untuk audisinya, selain cantik, yang kedua harus pintar, pengetahuannya pun diuji, meliputi kemampuan umum dan terkait sosok Ratu Kalinyamat itu sendiri," ujarnya.
Dia mengatakan, dari puluhan pendaftar calon pemeran Ratu Kalinyamat, hanya diambil 14 orang yang kemudian disaring menjadi satu pemeran ratu, dan enam lainnya pemeran dayang.
Pementasan yang bertajuk Narasi Kalinyamat ini berlangsung dalam Pesta Baratan yang rutin digelar Yayasan Lembayung untuk menyambut bulan Ramadan. Tahun ini, Narasi Kalinyamat didukung Yayasan Dharma Bakti Lestari.
Millens sudah pernah lihat pementasan Ratu Kalinyamat di Jepara belum? (Pranoto/E05)